Apa fungsi sirkit PFC pada LCD dan Plasma display


clip_image002
Gambar.1
Tegangan listrik ac (PLN) secara grafis dapat ditunjukkan seperti gambar.1, yang dinamakan tegangan “sinus”. Pertama tegangan nol dan berubah naik – setelah sampai puncak – kemudian turun lagi hingga nol – setelah itu tegangan berbalik arah dan naik – setelah sampai pucak kemudian turun lagi kembali ke nol. Hal ini diulang-ulang – dimana jumlah pengulangan adalah 50 kali/per detik (atau frekwensi 50 Hz)
 
clip_image004
Gambar.2
(Gambar.2) - Jika tegangan ac diumpankan ke beban yang sifatnya resistif (misalnya solder, lampu dop, setrika), maka (I) arus yang mengalir juga berbentuk sinus seperti halnya (V) tegangan. Jika tegangan naik arus juga ikut naik, jika tegangan turun arus juga ikut turun secara bersamaan. Atau dikatakan (I) dan (V) se-irama atau mempunyai “phase” yang sama.
 
clip_image006
Gambar.3
(Gambar.3) - Jika tegangan diumpankan pada beban yang sifatnya induktif, seperti misalnya tranfo, motor, kompresor - Maka (I) arus tetap juga berbentuk sinus, tetapi naik turunnya tidak seirama dengan (V) tegangan. Atau dikatakan (I) dan (V) phasenya tidak sama.
 
clip_image008
Gambar.4
(Gambar.4) - Jika tegangan diumpankan pada beban yang sifatnya kapasitif, misalnya switching regulator, lampu hemat enersi. Maka antara (I) dan (V) phasenya juga tidak sama.
 
Apa akibatnya jika phase (I) dan (V) tidak sama?
  • Kilowatt meter atau meteran listrik bekerja berdasarkan pengukuran besarnya (I) arus.
  • Sedangkan Daya listrik atau watt adalah hasil perkalian (V)Tegangan x (I) Arus.
  • Akibatnya jika beban listrik bersifat induktif atau kapasitif - maka seumpama kita menggunakan daya listrik 100w maka yang akan “kita bayar” ke PLN menjadi lebih besar dari dari sesungguhnya (…….misalnya saja kita bayarnya jadi 120w tergantung dari besarnya pergeseran phase) karena dalam hal (I) jadi makin besar.
  • Untuk menghindari kerugian semacam ini, maka LCD maupun PDP dengan ukuran besar “di-syaratkan” agar bagian power supply diberi tambahan sirkit “PFC” (power factor correction). Tanpa sirkit PFC maka pemakaian listrik makin boros